Recent Comments

Friday, 31 July 2015

Anak Perantauan


Aku seorang anak perantauan

Malam merambat
Jenuh mulai merayapi kesunyian
Hanya hening dan dingin yg menemani
Beserta kasur batu yg membisu

Jangankan melihat ramainya lampu jalanan
Redup lampu kamar ini sudah cukup ku sukuri
Mana ada mimpi punya kasur empuk
Sekedar bisa tidurpun jadi

Beginilah hidup di perantauan

Kala bulan sembunyi malu-malu
Termenung ku seorang diri
Terbayang kembali jalan hitam itu
Menutup mata hati dan nurani

Aku rindu bau angin
Yang merasuk jauh ke dalam hati yg dingin
Mungkin harus beginilah hidup
Karena perjalanan tak mungkin tak berbatu

Semua serasa senyap,gelap dan sunyi
Ada yg melintas dalam benakku
Inginku berteriak sekeras mungkin

Maaf Ibu;
Aku belum bisa membalas jasamu
Aku belum bisa menunjukan apa-apa
Aku belum bisa jadi anak yg berbakti
Aku menghambur-hamburkan uang hasil keringatku
Aku baru biasa belajar mandiri

Maaf Ibu
AKU BELUM BISA JADI SEORANG ANAK SESUAI KEINGINANMU
AKU BELUM BISA JADI ANAK YANG DAPAT IBU BANGGAKAN
AKU MASIH JAUH DARI YANG IBU AINGINKAN
MAAFKAN AKU BU
SEMOGA DO'AMU KAN SELALU MERIDHOI JALAN ANAKMU INI..

1 comment: